Africa-Press – Gambia. TEMPO.CO, Jakarta – Laporan Reconciliation and Reparations Commission (TRRC) di Gambia, yang dipublikasi pada 24 Desember 2021, mengungkap mantan Presiden Gambia Yahya Jammeh bertanggung jawab atas pembunuhan, penyiksaan, perkosaan selama 22 tahun dia berkuasa di Gambia
Gambia adalah sebuah negara di wilayah barat Afrika. TRRC adalah sebuah lembaga independen, yang didirikan ketika mantan Presiden Jammeh kabur meninggalkan Gambia dan menjadi eksil di Guinea setelah menolak kekalahan dalam pemilu 2016.Laporan TRRC tersebut adalah hasil investigasi selama tiga tahun atas dugaan pelanggaran yang terjadi selama era pemerintahan Jammeh berdasarkan kesaksian dari ratusan saksi mata. Laporan TRRC tersebut sudah diserahkan ke Presiden Gambia Adama Barros pada awal bulan ini, namun baru dipublikasi pada Jumat, 24 Desember 2021.
Komisi di TRRC merekomendasikan agar nama-nama, yang harus bertanggung jawab dalam pelanggaran, agar di eksekusi hukum. Juru bicara Jammeh, menolak berkomentar.
TRRC dalam laporannya menyebut Jammeh, yang memegang kekuasaan lewat sebuah kudeta pada 1994, bertanggung jawab atas 44 tindak kejahatan terhadap wartawan, mantan tentara, politikus oposisi dan warga sipil. Ikut bertanggung jawab pula antek-antek Jammeh serta tim regu pembunuh yang dikenal dengan sebutan The Junglas.
Diantara tindak kejahatan yang terjadi dan dilaporkan TRRC, yakni pembunuhan pada jurnalis bernama Deyda Hydara pada 2004, pembunuhan pada 7 warga sipil pada tahun 2000 dan 59 imigran pada 2005. Jammeh juga dianggap bertanggung jawab atas perkosaan atau pelecehan seksua
For More News And Analysis About Gambia Follow Africa-Press